Senin, 12 Januari 2015

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Alam semesta terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik (makhluk hidup)jumlahnya sangat banyak dan sangat beraneka ragam. Mulai dari laut, dataran rendah, sampai di pegunungan, terdapat makhluk hidup yang jumlahnya banyak dan sangat beraneka ragam. Karena jumlahnya banyak dan beraneka ragam, maka kita akan mengalami kesulitan dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup. Untuk mempermudah dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup maka kita perlu cara. Cara untuk mempermudah kita dalam mengenali dan mempelajari makhluk hidup disebut Sistem Klasifikasi (penggolongan / pengelompokan).

Klasifikasi makhluk hidup didasarkan kepada pemikiran para ahli dalam mengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan syarat internasional. Oleh karena itu, klasifikasi makhluk hidup yang ada sangat beragam, karena para ahli memiliki pemikirannya masing-masing.Seperti yang kita ketahui, makhluk hidup di bumi sangat bervariasi, coba sobat  perhatikan lingkungan sekitar sobat, mungkin sangat sulit untuk mengelompokkan makhluk hidup yang ada dalam berbagai macam golongan. Nah, pada postingan ini akan kita pecahkan masalah tersebut, saya akan berbagi mengenai pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan pendapat ahli yang masih dipakai dalam proses pembelajaran sampai saat ini. Baiklah tidak usah berlama-lama dengan pendahuluan langsung saja kita ke topik utama.


        DASAR KLASIFIKASI



Klasifikasi makhluk hidup dilakukan oleh :
1. Aristoteles, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu tumbuhan dan hewan

2. Carolus Linnaeus, mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 yaitu Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan). Perbedaannya dengan Aristoteles adalah, Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar klasifikasi dan membuat sistem penamaan yang disebut Binomial Nomenklatur, sehingga Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi
Tingkatan dalam klasifikasi disebut takson. Takson dari tingkat tertinggi ke terendah adalah :

KINGDOM
DIVISIO / PHYLLUM
CLASSIS
ORDO
FAMILIA
GENUS
SPESIES

- Dari spesies menuju kingdom, takson semakin tinggi
- Semakin tinggi takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- Semakin tinggi takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit
- Semakin tinggi takson, perbedaan antar makhluk hidup semakin banyak

- Dari kingdom menuju spesies, takson semakin rendah
- Semakin rendah takson, jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin banyak
- Semakin rendah takson, persamaan antar makhluk hidup semakin sedikit



 TATA NAMA ILMIAH


Tata Nama Ilmiah :
1. Menggunakan bahasa ilmiah (Latin)

2. Terdiri dari 2 kata, kata pertama menunjukkan genus, kata kedua menunjukkan spesies

3. Huruf depan kata pertama menggunakan huruf kapital, huruf depan kata kedua menggunakan huruf bukan kapital

4. Penulisan secara manual harus diberi garis bawah, penulisan dengan komputer harus diberi garis bawah atau cetak miring atau cetak tebal



  SISTEM KLASIFIKASI


Seperti yang telah saya jelaskan pada pendahuluan, sistem klasifikasi makhluk hidup dapat berbeda sesuai dengan siapa ahli yang mengemukakannya, juga dapat mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Disini, saya akan membahas tentang sistem klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H. Whittaker yaitu sistem klasifikasi 5 kingdom. Menurutnya, makhluk hidup dibedakan menjadi kingdom Monera, Protista, Fungsi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan). Selain 5 kingdom tersebut, terdapat juga golongan Virus, Virus tidak termasuk ke dalam golongan kingdom makhluk hidup, karena virus memiliki ciri-ciri yang bberbeda dengan makhluk hidup lainnya.


Pengklasifikasian makhluk hidup memiliki peraturan yang berlaku secara internasional, maka dari itu klasifikasi yang telah berlaku bukanlah bualan belaka, karena itu sudah disetujui secara internasional. Tujuan dari klasifikasi ini adalah untuk mempermudah kita mempelajaari tentang makhluk hidup. Dari yang sudah ada, makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan ciri yang dimilikinya, pengelompokkan itu dilakukan secara bertingkat, setiap tingkatan pengelompokkan itu disebut takson. Semakin tinggi takson, semakin sedikit persamaanya. Ciri yang menjadi dasar pengelompokkan ini adalah ciri morfologi (bentuk luar), anatomi (susunan tubuh), fisiologi, sifat-sifat biokimia, dan genetik.


Selasa, 04 November 2014




Keanekaragaman Hayati di Indonesia termasuk dalam golongan tertinggi di dunia, jauh lebih tinggi daripada di Amerika dan di Afrika yang sama-sama beriklim tropis, apalagi jika dibandingkan dengan Negara yang beriklim sedang dan dingin. Sebagai bangsa Indonesia, kita harus bangga dengan kekayaan atau keanekaragaman hayati kita karena banyak hewan dan tumbuhan yang ada di negara kita, tetapi tidak ada di negara-negara lain. Di Indonesia dikenal ekosistem darat dan ekosistem perairan.Ekosistem dapat didefinisikan sebagai suatu sistem hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Sebagai benda nyata, ekosistem dapat diterapkan pada berbagai derajat organisasi makhluk dan lingkungan mulai dari jamur, kolam kecil, padang rumput, hutan, sampai planet bumi secara keseluruhan. Demikian pula iklim regional yang berhubungan timbal balik dengan substrat dan biota regional membentuk unit-unit komunitas yang luas dan mudah dikenal yang disebut bioma. Bioma dapat diartikan sebagai sebuah ekosistem yang merupakan unit komunitas terbesar yang mudah dikenal dan terdiri dari vegetasi dan hewan.



Keanekaragaman Tumbuhan di Indonesia

Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah sebanyak 25.000 jenis atau lebih dari 10% dari flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-jenis ini merupakan jenis yang endemik atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat di tempat lain di dunia. Kekayaan hayati ini harus kita jaga dan kita pelihara dengan baik.
Dari semua suku tumbuhan yang ada, suku anggrek (Orchidaceae) adalah suku yang terbesar dan ditaksir terdapat sekitar 3.000 jenis. Banyak di antara jenis-jenis tumbuhan tersebut mempunyai nilai ekonomi tinggi, antara lain, meranti-merantian (Dipterocarpaceaen), kacangkacangan (leguminosae), dan jambu-jambuan (Myrtaceaen).




Bunga Anggrek


Bunga Rafflesia Arnoldi



Keanekaragaman Hewan di Indonesia
Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.

Singa


Katak Hijau

Pembagian fauna menjadi dua kelompok didasarkan pada adanya Paparan Sunda dan Paparan Sahul menjadi lebih jelas lagi daripada pembagian flora. Di sini dapat ditarik garis pemisah yang lebih jelas yang disebut garis Wallace (ditemukan oleh Alfred Russel Wallace).
Beberapa jenis hewan, seperti ikan tawar dari kelompok timur dan barat penyebarannya tidak pernah bertemu. Akan tetapi, ada pula hewan hewan, seperti burung, amphibia, dan reptilia yang sering kali antara penyebaran kelompok timur dan barat saling tumpang-tindih. Paparan sunda sangat kaya akan berbagai jenis mamalia dan burung; diperkirakan di kawasan ini terdapat ratusan jenis burung dan 70% di antaranya merupakan penghuni hutan primer darat; keanekaragaman ini jauh lebih tinggi daripada di Afrika.
Indonesia terbagi menjadi dua zoogeografi yang dibatasi oleh garis Wallace. Garis Wallace membelah Selat Makassar menuju ke selatan hingga ke Selat Lombok. Jadi, garis Wallace memisahkan wilayah Oriental (termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan) dengan wilayah Australia (Sulawesi, Irian, Maluku, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).

                                                                      Burung Elang


Burung Cendrawasih


Ikan Arwana


Sumber:
http://www.artikelbiologi.com/2013/02/keanekaragaman-hayati-di-indonesia.html